Tandi Pau, Penganut Ajaran Islam Pertama di Tanah Luwu

Eksposindo.com | Dalam sejarah masuknya serta penyebaran agama Islam di daerah Luwu itu dimulai dengan masuknya tiga orang cendikiawan Islam yang berasal dari Minangkabau, Sumatera.

Ketiga orang itu yakni, pertama, Datuk Sulaiman (Nantinya bergelar Datuk Pattimang) yang merupakan pemimpin dari pembawa syiar Islam ini. Kedua, Abdul Makmur Khatib Tunggal (Nantinya bergelar Datuk Bandang) dan yang Ketiga, Abdul Jawal Khatib Bungsu (Nantinya bergelar Datuk Tiro).

Dalam perjalanannya menuju Kerajaan Luwu pada masa itu, ketiga orang ini berlayar mengarungi lautan dan akhirnya mereka menemukan wilayah perairan kerajaan Luwu dan Perahu mereka bersandar di daerah Lapandoso Bua (kini menjadi wilayah Desa Pabbaresseng Kecamatan Bua).

Setelah bersandar di Lapandoso  Ketiga cendikiawan inipun mengirim pesan tentang kedatangannya kepada penguasa daerah setempat, sehingga akhirnya mereka disambut langsung oleh penguasa daerah  setempat yakni Maddika Bua (Pemimpin Wilayah yang masih dibawahi oleh Pajung/Datu di Kerajaan Luwu) beserta jajarannya.

Tandi Pau yang menduduki jabatan sebagai Maddika Bua kala itu banyak memberikan pertanyaan ataupun berdialog serta melakukan serangkaian uji coba guna untuk meyakinkan tentang ajaran Islam yang hendak disyi’arkan  oleh tiga orang cendekiawan ini di daerah Luwu.