Enrekang, Eksposindo.com — Menghadapi musim penghujan yang diprediksi mulai diawal Januari 2020. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Enrekang mulai
melakukan berbagai persiapan.
Untuk itu BPBD mulai mempersiapkan personelnya yang siap terjun ke lokasi bencana setiap saat akibat curah hujan yang tinggi.
Kasi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Enrekang, Eka Febriansyah, mengatakan pihaknya telah menyiagakan personel untuk menghadapi bencana yang bisa saja terjadi, terutama dibeberapa titik rawan banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang.
Selain mempersiapkan personilmya, BPBD Enrekang juga telah menyediakan Posko yang beroperasi 24 jam yang terletak di halaman Kantor BPBD Enrekang.
Di posko siaga bencana tersebut, BPBD Enrekang juga menyiapkan personel jaga 24 jam yang siap terjun jika bencana terjadi sewaktu-waktu.
“Kita di BPBD selalu siap siaga hadapi potensi bencana yang kapan saja bisa terjadi, personel selalu siaga 24 jam di posko,” ucap Eka.
Eka mengatakan, BPBD telah menyiapkan beberapa hal yang akan dilakukan dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana banjir dan longsor.
Bahkan BPBD telah membentuk beberapa Desa Tangguh Banjir yang saat ini sudah berkisar 20 Desa. Selama ini pihak BPBD juga telah aktif melakukan sosialisasi kesiapsiagaan bencana dibeberapa sekolah.
” Pada dasarnya kita ingin bentuk daerah siaga rawan bencana tiap tahun minimal itu tiga desa, kita bentuk karena disesuaikan anggaran. Agar masyarakat bisa paham terkait siaga bencana,” ujarnya.
Dia mengimbau agar masyarakat selalu waspada pada musim penghujan ini. Terutama yang bermukim di tebing-tebing dan didaerah pegunungan.
“Kalau intensitas hujan sangat tinggi dan air sungai mulai naik sebaiknya masyarakat mengungsi dululah di tempat yang aman,” tutur Eka.
Eka juga meminta kepada masyarakat yang tinggal dekat dengan Sungai Saddang dan Mata Allo agar memperhatikan hewan-hewan ternak mereka. Ini yang kadang tak diperhatikan masyarakat sehingga jika banjir datang puluhan hewan ternak seperti kambing dan sapi mati karena hanyut terbawa air bah.
“Jangan menambat hewan ternak di tepi sungai, jika diprediksi intensitas curah hujan meninggi. Sebaiknya segera bawa hewan-hewan ternak itu ke tempat yang aman, pungkasnya. (*)