Banner 728x250
Sosial

Demi Membantu Ibunya, Gadis Belia Ini Memilih Jadi Buruh Lepas

×

Demi Membantu Ibunya, Gadis Belia Ini Memilih Jadi Buruh Lepas

Sebarkan artikel ini

Luwu, Eksposindo.com — Diusianya yang masih belia, Nur Hikma terpaksa tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah, Ia  justru memilih membantu ibunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dikeluarganya.

Berbeda dengan gadis remaja seumurannya yang biasanya punya hobby nogkrong di Cafe atau jalan ke Mall, sepeninggal Ayahnya Gadis kelahiran Barowa 1 Juni 2000 ini harus bekerja setiap harinya sebagai buruh lepas pembuatan bahan kayu lapis atau orang setempat menyebutnya buruh repair.

Setelah tammat SMU, Hikma anak bungsu dari 3 bersaudara ini, rela tidak melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah dikarenakan faktor ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pendidikannya, dan lebih memilih membantu Ibunya sebagai buruh lepas.

Baca Juga:  Peduli, Pemuda Pancasila Luwu Sambangi Kediaman dan Kumpulkan Donasi Untuk Hasifa

Teman-teman saya selalu mengajak untuk mendaftar kuliah, tapi saya sadar bahwa saat sekarang ini itu sangat sulit untuk terealisasi karena kurangnya biaya, ucap Hikma, saat ditemui ditempat kerjanya bersama dengan ibunya di Kel. Sakti Kec. Bua, Selasa 16 Juli 2019

Hikma menuturkan bahwa, Ia menikmati pekerjaannya ini, karena bisa membantu ibunya memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan bisa belajar hidup mandiri.

Jadi buruh repair kayu lapis memang butuh ketekunan karena upahnya dibayar sesuai dengan hasil yang kita kerjakan, kemudian bahan yang dikerja itu ukurannya cukup besar, se ukuran dengan Tripleks, jadi semakin banyak hasil, semakin banyak pula upah yang kita terima, ucap gadis periang ini.

Baca Juga:  Peduli Dengan Korban Kebakaran, Camat Bua Upayakan Bantuan Dari Dinas Terkait

Hikma menyebutkan bahwa, pekerjaan kami itu dihitung perlembarnya dimana perlembarnya itu dibayarkan Rp. 280,-, dan saya biasa mulai bekerja dari pukul 08.00 – 17.00 wita.

Disinggung masalah upah, gadis berumur 19 tahun ini menjelaskan bahwa hitungannya itu perlembar, yakni Rp. 280,- per lembarnya, jadi kalau bahannya bagus saya biasa menghasilkan sampai 100 lembar perhari namun kalau bahannya tidak bagus hasilnya akan kurang dari itu, kalau dirata-ratakan 90 lembarlah perharinya dikali dengan Rp. 280,- jadi upahnya sekitar Rp. 25.000,- perhari.

Baca Juga:  Personil Polres Luwu Berikan Bantuan Kepada Warga Yang Terdampak Corona

Memang penghasilannya tidak besar tapi bagi saya penghasilan ini  harus saya syukuri karena bisa membantu orang tua untuk  kebutuhan pokok sehari-hari.

“Membantu ibu untuk memenuhi kebetuhan sehari-hari, adalah kebahagian tersendiri buat saya”, ucap Hikma.

Untuk sekarang ini saya berharap agar bisa diberikan kesehatan oleh Allah SWT, agar bisa membantu ibu  untuk mencari nafkah. (*)