Banner 728x250
News

Kekerasan Dalam Kampus UNCOK Palopo Terjadi, Seorang Mahasiswa Dianiya Senior

×

Kekerasan Dalam Kampus UNCOK Palopo Terjadi, Seorang Mahasiswa Dianiya Senior

Sebarkan artikel ini

Eksposindo.com | Seorang mahasiswa Universitas Cokroaminoto (UNCP) Kota Palopo, Sulawesi Selatan jadi korban penganiayaan dan pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh sesama mahasiswa. 

Tindakan kekerasan dan pengoroyokan ini sebagian dari pelaku diduga senior dari korban terjadi di dalam lingkungan Kampus Uncok, Jl Anggrek, Kelurahan Tompotikka, Kecamatan Wara, Kota Palopo, (20/5/2024) dua pekan lalu.

“Korban sudah membuat laporan polisi sehari setelah kejadian tapi sampai hari ini para pelaku belum ditangkap,” kata Irfan, ayah korban, Selasa (4/6/2024).

Baca Juga:  Warga Marobo yang Dilaporkan Hilang Ditemukan di Laut, Operasi SAR Dihentikan

Korban penganiayaan dan pengeroyokan bernama FR (20) mahasiswa semester IV. Akibat penganiayaan itu, korban harus diopname di Rumah Sakit selama beberapa hari.

“Anak kami trauma berat dan kami pertimbangkan untuk melanjutkan kuliahnya,” ucapnya.

Irfan berharap pihak kampus bisa memberikan sanksi tegas agar kasus serupa tidak menimpa mahasiswa lain.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resort Palopo, AKBP Safi’i Nafsikin mengaku sudah memerintahkan Reskrim untuk segera melakukan penyelidikan setelah menerima laporan korban.

“Kasus ini kami atensi yaa, saya sudah sampaikan ke reskrim untuk segera ditindaklanjuti,” kata Safi’i.

Baca Juga:  Wakil Bupati Luwu Mengunjungi Rumah Warga Yang Hampir Amblas Di Pinggir Sungai Makawa

Sementara Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayid Ahmad mengatakan pelaku berjumlah tiga orang dan sudah dalam pengejaran. 

“Para pelaku melarikan diri dan kami sudah sampaikan pada orang tuanya agar pelaki tidak mempersulit penyelidikan, kami minta agar kooperatif dan segera menyerahkan diri,” kata Ahmad.

Adapun Rektor UNCP, Rahman Hairuddin mengatakan pihak Kampus sudah berkoordinasi dengan orang tua korban.

“Kami dari pihak kampus, sudah bicara dengan orang tua korban,” kata Rahman. (*)