Banner 728x250
Aneka

Masmindo Gandeng YBS  Gelar Pelatihan Manajemen Pengelolaan Bank Sampah dan Segresi di Desa Senga Selatan

×

Masmindo Gandeng YBS  Gelar Pelatihan Manajemen Pengelolaan Bank Sampah dan Segresi di Desa Senga Selatan

Sebarkan artikel ini

Eksposindo.com | PT Masmindo Dwi Area Gandeng Yayasan Bumi Sawerigading menggelar pelatihan Manajemen Pengelolaan Bank Sampah dan Segresi di Desa Senga Selatan Kecamatan Belopa Kabupaten Luwu.

Acara yang berlangsung di Kantor Desa Senga Selatan mulai 18 – 20 Desember 2023 ini diikuti oleh Karang Taruna Senga Selatan, Bumdes Senga Selatan Serta anggota dari Lembaga Konservasi Mangrove Indonesia (LKMI) Kabupaten Luwu.

Dalam sambutannya Kades Senga selatam Drs. Ahmad Arfah, M.Si Mengucapkan terima kasihnya kepada pihak PT Masmindo  karena telah peduli terhadap kemajuan daerah di Luwu 

“Terima kasih buat Masmindo karena telah menunjuk Desa Senga Selatan sebagai lokasi untuk menggelar pelatihan ini. Dengan adanya Masmindo anggota Karang Taruna, BUMDES serta LKMI bisa mendapatkan pelatihan ini demi untuk pengembangan di desa” ucapnya

“Hari ini kita mendapatkan berkah karena  tidak semua desa yang ada di Luwu ini mendapatkan perhatian seperti ini, ini adalah rezeki, jadi kami harap bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya” sambungnya.

Baca Juga:  Masmindo Bantah Serobot Lahan, Lokasi Tersebut Sah Milik MDA, Tanaman Tumbuh Diganti Rugi Rp 700 Juta Per Hektar

Ahmad berharap agar para peserta bisa mengikuti pelatihan ini dengan serius, karena melalui bimbingan ini Pemdes Senga Selatan berharap hasilnya bisa maksimal dan bisa diaplikasikan di Desa Senga Selatan.

“Pemdes Senga Selatan juga sudah siap memfasilitasi lokasi atau tempat jika Bank Sampah ini mau dioperasikan” kata Ahmad.

Ahmad berharap hasil dari pelatihan ini,  sampah yang selama ini mengganggu bisa bernilai ekonomi bagi masyarakat, khususnya di Desa Senga Selatan.

Sementara itu Superintendent Community Development PT Masmindo, Haerul menyampaikan, Masmindo tertarik dengan kegiatan persampahan ini karena sampah ini adalah menjadi masalah di masyarakat.

“Apalagi sampah utama yakni sampah plastik yang ada di Belopa ini belum dikelola dengan baik sehingga dibutuhkan manajemen pengelolaan dengan baik, yang bisa kita mulai dari sini, Desa Senga Selatan” ucapnya.

Haerul mengatakan, sampah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah namun merupakan tanggung jawab kita bersama sehingga kegiatan ini diharapkan bisa dilaksanakan dengan baik serta bisa menjadi pilot percontohan di Kabupaten Luwu agar bisa nanti dicontoh oleh desa-desa lain yang ada di Luwu.

Baca Juga:  Momentum Hari Lahir Pancasila, Fadriaty : Tetap Bersatu dan Tangguh di Tengah Pandemi

“Kami dari Masmindo berharap setelah kegiatan ini ada tahapan-tahapan selanjutnya yang bisa bermanfaat bagi masyarakat di Luwu khususnya di Senga Selatan” 

Senada dengan External Relations Manager PT Masmindo, Yudhi Purwandi menyampaikan, PT Masmindo kolaborasi dengan YBS agar bisa berbagi ilmu terkait pengelolaan sampah agar masalah sampah nantinya ini bisa bermanfaat dan punya nilai ekonomi bagi masyarakat. 

“Semoga setelah pelatihan ini ilmunya bisa diaplikasikan ke masyarakat. Sampah yang dulunya menjadi sebuah masalah nantinya bisa punya nilai ekonomi” ucap Yudi.

Yudi berharap kegiatan di Desa Senga Selatan ini bisa menjadi motor penggerak pertama di Luwu serta bisa menginspirasi Desa-Desa lain yang ada di Kabupaten Luwu.

Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. 

Baca Juga:  FP2KEL Soroti Perekrutan Tenaga Kerja di Petrosea Yang Seolah Tidak Memberdayakan Masyarakat Lokal

Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.

Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan didaur ulang ataukah dijual di pabrik yang sudah bekerja sama dengan pihak Bank Sampah.

Tujuan pembuatan Bank Sampah sebenarnya bukan Bank Sampah itu sendiri melainkan strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. 

Jadi, Bank Sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R (Replace, Reduce, Reuse, Recycle) sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.

Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya. Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan.