Banner 728x250
Kesehatan

Angka Stunting di Luwu Turun Hingga 9,38 Persen, Kecamatan Belopa Utara Sudah ‘Zero’ Stunting 

×

Angka Stunting di Luwu Turun Hingga 9,38 Persen, Kecamatan Belopa Utara Sudah ‘Zero’ Stunting 

Sebarkan artikel ini

Eksposindo.com | Pemkab Luwu bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu memberikan aksi nyata kepedulian pemerintah lewat Dinas Ketahanan Pangan, Pemerintah Kecamatan dan Kepala Desa.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu, Hj Hayarna Basmin mengatakan aksi Pemkab Luwu bersama Tim penggerak PKK dalam menangani stunting/ gizi buruk  yakni dengan menyalurkan pangan untuk warga yang terdata terindikasi Stunting, salah satunya di lakukan di Desa Olang, Kecamatan Ponrang Selatan. 

“Kami tidak sulit untuk melakukan aksi karena data sudah tersedia, di Kabupaten Luwu ini sudah ada kecamatan yang zero stunting yaitu Kecamatan Belopa Utara,” kata Hayarna, Senin (27/6/2023) saat dikonfirmasi.  

Baca Juga:  Kadisnya Positif Covid-19, Pejabat dan Staf Dinkes Luwu di Swab Massal

Lanjut Hayarna, perubahan angka stunting di Luwu dari pertama sangat tinggi, yakni angka 26,7 persen sekarang sudah 9,38 persen.

“Komitmen untuk berbuat lebih banyak aksi kami dari waktu yang ada, kadang kami pulang pukul 21.00 langsung menyusun program untuk besok demi penanganan stunting,” ucap Hayarna. 

Menurut Hayarna dalam menangani stunting di Luwu pelibatan semua pihak ikut serta sehingga penanganannya berjalan baik.

“Kami dari Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu melalui Pokja III setelah merampun g data kelompok dasawisma yang ada sesuai sistem informasi manajemen, Alhamdulillah berangsur-angsur faham bahwa masalah stunting secara konprehensif tertangani seperti penurunan angka stunting, pola asuh anak, bagaimana tumbuh kembang anak dan  pembangunan karakter,” ujar Hayarna.

Baca Juga:  Kejar Target Zero Stunting Tahun 2024, Pemkab Luwu Gelar Koordinasi Dan Sosialisasi

Selain itu, aksi yang dilakukan untuk meningkatkan ketahanan  pangan dan gizi dengan menanam Tumbuhan Kelor dan memberikan pangan dengan bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu.

“Melalui sosialisasi kami lakukan pula pemberian pangan lokal termasuk mengimbau untuk melakukan aksi serentak menanam Pohon Kelor agar tumbuh kembang anak supaya tetap sehat,” tutur Hayarna. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Luwu, Ruslan mengatakan sesuai data tahun 2022 pihaknya menangani 18 balita Gizi buruk dan tahun tahun 2023 tahap pertama sebanyak 15 Balita.

Baca Juga:  Arbi Arsyad Harap Dinkes Luwu Lebih Perhatikan Infrastruktur Puskesmas 

“Yang kami salurkan berupa beras merah, beras merah, telur ayam, telur bebek, susu untuk balita dan biskuit untuk balita,” jelas Ruslan.