Eksposindo.com | Sosok perempuan untuk saat ini sudah banyak yang menempati posisi atau jabatan strategis. Bahkan sosok perempuan yang mencoba mengabdikan diri di dunia politik atau kepala desa juga sudah banyak ditemui.
Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Luwu yang direncanakan digelar pada Maret 2022 telah memasuki tahapan penetapan calon.
Sebanyak 91 desa akan melakukan Pilkades. Pilkades serentak kali ini punya banyak kejutan dan keunikan. Munculnya perempuan-perempuan berwajah menarik atau cantik dalam perhelatan Pilkades serentak ini memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat.
Ada 3 calon Kepala Desa yang punya wajah menarik atau cantik ikut memperebutkan kursi Kepala Desa.
1. Nirwana Mangaribi, S. An
Pilkades di Desa Tallang Bulawang ini terbilang unik, dimana Nirwana Mangaribi akan berhadapan dengan kakak kandungnya di Pilkades.
Meski harus berhadapan dengan kakak kandungnya, namun Nirwana mengatakan kalau itu tidak menjadi masalah, karena menurutnya semua orang mempunyai hak yang sama dalam berdemokrasi di negeri ini.
Perempuan kelahiran 9 Juni 1988 ini mengaku memberanikan diri untuk maju sebagai calon Kepala Desa Tallang Bulawang karena ingin membantu masyarakat desa tersebut yang mayoritas bekerja sebagai petani.
Apalagi selama ini ia mempunyai kesibukan mendampingi dan membina kelompok tani di desanya.
2. Umi, S.pd.
Perempuan kelahiran 25 September 1983 dan alumni pasca sarjana STIE Artha Budi Iswara Surabaya ini, masuk sebagai calon kepala desa Padangkalua Kecamatan Bua.
Perempuan yang gemar olahraga bola Volley itu berkeinginan menjadi kepala desa karena ingin mengaplikasikan wawasan tentang desa yang telah dimilikinya. Ia berkeinginan membangun dan melakukan perubahan sehingga desanya maju dan berkembang.
3. Santa Manik
Saat ini dirinya sebagai petahana Kepala Desa Pantilang dan kembali akan maju bertarung di Pilkades.
Walaupun desa Pantilang merupakan salah satu desa terpencil di kabupaten Luwu yang berjarak sekitar 85 kilometer dari Belopa, ibu kota Kabupaten Luwu namun dalam memimpin desa Pantilang selama satu periode ini. Dia menegaskan tak mau kalah dari kepala desa laki-laki dalam hal kinerja.
Meski begitu, Alumni Sekolah Tinggi Ilmi Ekonomi Indonesia (STIKI) Makassar ini tetap bersyukur karena bisa mengabdikan diri membangun kampung halamannya.
Santa mengungkapkan bahwa tidak banyak orang yang mau pulang ke kampung apalagi daerah terpencil. Tapi bagi dirinya, itu adalah suatu tantangan yang harus dia lalui untuk bisa berbuat demi kampung halaman.
Jika dirinya masih dipercayai memimpin Desa Pantilang, dengan senang hati dia membangun kampungnya. (acc)